Laman

Senin, 31 Maret 2014

SITU BABAKAN DALAM ARSITEKTUR DAN BUDAYA BETAWI II

BAB II.


Telaah Pustaka, Tindakan Pelestarian Situ Babakan :


  • kawasan wisata Setu Babakan juga berfungsi sebagai ‘paru-paru’ hijau kota Jakarta khususnya Jakarta Selatan. Tempat ini berfungsi sebagai penyangga kawasan hijau penyeimbang polusi udara Jakarta. Danau luas yang menampung aliran air dari sungai Ciliwung, juga berfungsi sebagai sumber air resapan kawasan sekitarnya. Danau Setu Babakan juga merupakan tempat untuk rekreasi air seperti bermain perahu air – bebek kayuh, Perahu naga dengan penumpang beregu, menyaksikan penduduk menjala ikan di pagi hari, dan areal pemancingan baik yang menghadap danau atau empang-empang sewaan disekitar danau. Lahan luas hijau adalah area bagi yang menyukai aktifitas olah raga pagi, jalan kaki, lari, bersepeda, atau senam gerak badan. Jalur trek yang mengitari danau luas adalah rute nyaman sepanjang mata memandang.

  • Taman disekitar danau ditanami dengan beragam pohon buah-buahan yaitu Mangga, Palem, Melinjo, Rambutan, Jambu, Pandan, Kecapi, Jamblang, Krendang, Guni, Nangka Cimpedak, Nam-nam, Jengkol, dsb.Banyak kuliner khas Betawi terdapat disini areal wisata Setu Babakan, antara lain Kerak Telor, Toge Goreng, Arum Manis, Rujak Bebek, Soto Betawi, Es Potong, Es Duren, Bir Pletok, Nasi Uduk, Nasi Ulam, dll. dijajakan disana.

  • Wisata kampoeng budaya yang disajikan antara lain ARSITEKTUR RUMAH KHAS BETAWI  yang dibagi menjadi 3 macam, pertama rumah Betawi gudang atau kandang, kedua rumah Betawi Kebaya atau Bapang, dan yang ketiga adalah rumah Joglo, bangunan masjid dan rumah-rumah kampung, bahkan warung kios makanan juga tak luput dari karakter arsitektural betawi berhiaskan langkan dan lisplang gigi balang.




Rabu, 19 Maret 2014

SITU BABAKAN DALAM ARSITEKTUR DAN BUDAYA BETAWI I

BAB I.


Pendahuluan, Sejarah Situ Babakan :

Setu Babakan atau yang berarti ‘Danau Babakan’ adalah kawasan wisata yang memiliki danau seluas 32 hektar area (79 akre) menampung aliran sungai Ciliwung terletak di kelurahan Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Setu Babakan difungsikan sebagai area cagar budaya yang dipelihara untuk menjaga dan pengembangan warisan budaya asli Betawi.  Atas usaha Pemerintah Kota DKI didukung masyarakat dan tokoh Betawi dalam rangka melestarikan dan tetap menghidupkan kebudayaan Betawi dalam relevansi kekinian, ‘Perkampungan Budaya Betawi – Setu Babakan’ adalah salah satu contoh yang melalui S.K. Gubernur no 92 tahun 2000, ditetapkan sebagai sebuah tempat yang dikhususkan sebagai lahan konservasi budaya Betawi yang patut didukung dan dihargai.




Di ‘Perkampungan Budaya Betawi – Setu Babakan’ dapat ditemui dan dinikmati kehidupan bernuansa Betawi, berupa; komunitas masyarakat Betawi, keasrian alam dan hutan kota, pementasan beragam kesenian tradisi di panggung pentas budaya secara periodik mementaskan kelompok kesenian budaya Betawi dari seantero Jabodetabek secara bergantian di setiap akhir pekan, pusat informasi dan dokumentasi ke-Betawi-an, serta dibuka pelatihan dan kursus kesenian tari, musik tradisional dan pencak silat ‘Beksi’ asli Betawi, serta beragam penganan kuliner Betawi dijajakan disana. Diharapkan seluruh kegiatan yang ada dapat dimanfaatkan sebagai bentuk perlindungan dan pembinaan guna melestarikan dan mengembangkan tata kehidupan seni budaya tradisi Betawi sesuai dengan kebutuhan kekinian, dan bermanfaat sebagai bentuk pengembangan potensi lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar serta sebagai salah satu obyek wisata budaya yang ada di Jakarta.




Pusat Budaya Betawi Setu Babakan menunjukkan bahwa pemerintah khususnya DKI Jakarta sangat peduli dengan akar budaya betawi agar tetap dikenal dan dilestarikan di tengah-tengah pembangunan kota dan kesibukan warganya. Bangunan khas betawi yang unik juga ada di kawasan ini, saat ini terdapat 75 bangunan di tanah seluas 289 Ha yang menunjukkan nuansa dan ciri khas Betawi.